BangunPeternakan Ikan Nila Sistem Bioflok, Peternak Ini Pasok Kebutuhan Restoran. Pertama Kali dalam Sejarah, 6 Telur Komodo Menetas di Kebun Binatang AS. Kopi Robusta di Bogor Capai Produksi 4.004 Ton dalam Setahun. Apa Benar Ikan Lele Mengandung Sel Kanker? Ini Penjelasan Ahli
Budidaya Ikan Nila – Berdasarkan morfologinya, kelompok ikan Oreochromis memang berbeda dengan kelompok tilapia. Secara umum, bentuk tubuh nila memanjang dan ramping, dengan sisik berukuran besar. Betuk matanya besar dan menonjol dengan tepi berwarna putih. Gurat sisi linea literalis terputus di bagian tengah tubuh, kemudian berlanjut lagi, tetapi letaknya lebih ke bawah dibandingkan dengan letak garis yang memanjang di atas sirip dada. jumlah sisik pada gurat sisi 34 buah. Sirip punggung, sirip perut, dan sirip duburnya memiliki jari-jari lemah, tetapi keras dan tajam seperti duri. Sirip punggung dan sirip dada berwarna. hitam. Pinggir sirip punggung berwarna abu-abu atau hitam. Nila memiliki lima buah Sirip, yaitu sirip punggung dorsal fin, sirip data pectoral fin sirip perut venteral fin, sirip anal anal fin,dan sirip ekor caudal fin. Sirip punggungnya memanjang dari bagian atas tutup ingsang sampai bagian atas sirip ekor. Terdapat juga sepasang sirip dada dan sirip perut yang berukuran kecil dan sirip anus yang hanya satu buah berbentuk agak panjang. Sementara itu, jumlah sirip ekornya hanya satu buah dengan bentuk bulat. Teknik BudidayaPersiapan Sarana Dan PrasaranaSebarkan iniPosting terkait Teknik Budidaya Persiapan Sarana Dan Prasarana Kolam Budidaya Ikan Nila – Sarana berupa kolam yang perlu disediakan dalam usaha budidaya ikan nila tergantung dari sistim pemeliharaannya sistim 1 kolam, 2 kolam dlsb. Adapun jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan nila antara lain Kolam pemeliharaan induk/kolam pemijahan Kolam ini berfungsi sebagai kolam pemijahan, kolam sebaiknya berupa kolam tanah yang luasnya 50-100 meter persegi dan kepadatan kolam induk hanya 2 ekor/m 2 . Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 20-22 derajat C; kedalaman air 40-60 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir. Baca Juga Apa Itu Virus Monera, Protista dan Contohnya Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara 30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan berukuran 3-5 cm. Kolam pembesaran Kolam pembesaran berfungsi sebagai tempat untuk memelihara dan membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam pembesaran, Peralatan Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan nila diantaranya adalah jala, waring anco,hapa kotak dari jaring/kelambu untuk menampung sementara induk maupun benih,seser,ember-ember,baskom berbagai ukuran,timbangan skala kecil gram dan besar kg,cangkul,arit,pisau serta piring secchi secchi disc untuk mengukur kadar kekeruhan. Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan nila antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100 cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan,keramba kemplung,keramba kupyak,fish bus untuk mengangkut ikan jarak dekat,kekaban untuk tempat penempelan telur yang bersifat melekat, hapa dari kain tricote untuk penetasan telur secara terkontrol atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari alumunium/bambu, oblok/delok untuk pengangkut benih,sirib untuk menangkap benih ukuran 10 cm keatas,anco/hanco untuk menangkap ikan,lambit dari jaring nilon untuk menangkap ikan konsumsi,scoopnet untuk menangkap benih ikan yang berumur satu minggu keatas,seser gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar, jaringberbentuk segiempat untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi. Persiapan Media Yang dimaksud dengan persiapan adalah melakukan penyiapan media untuk pemeliharaan ikan, terutama mengenai pengeringan, pemupukan dlsb. Dalam menyiapkan media pemeliharaan ini, yang perlu dilakukan adalah pengeringan kolam selama beberapa hari, lalu dilakukan pengapuran untuk memberantas hama dan ikan-ikan liar sebanyak 25-200 gram/meter persegi, diberi pemupukan berupa pupuk buatan, yaitu urea dan TSP masing-masing dengan dosis 50-700 gram/meter persegi, bisa juga ditambahkan pupuk buatan yang berupa urea dan TSP masing-masing dengan dosis 15 gram dan 10 gram/meter persegi Pembibitan Pemilihan Bibit dan Induk Ciri-ciri induk bibit nila yang unggul adalah sebagai berikut 1. Mampu memproduksi benih dalam jumlah yang besar dengan kwalitas yang tinggi. 2. Pertumbuhannya sangat cepat. 3. Sangat responsif terhadap makanan buatan yang diberikan. 4. Resisten terhadap serangan hama, parasit dan penyakit. 5. Dapat hidup dan tumbuh baik pada lingkungan perairan yang relatif buruk. 6. Ukuran induk yang baik untuk dipijahkan yaitu 120-180 gram lebih per ekor dan berumur sekitar 4-5 bulan Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah sebagai berikut Ciri- ciri induk Betina Terdapat 3 buah lubang pada urogenetial yaitu dubur, lubang pengeluaran telur dan lubang sirip berwarna kemerah-merahan pucat tidak perut lebih dagu perut distriping tidak mengeluarkan cairan. Ciri ciri induk Jantan Pada alat urogenetial terdapat 2 buah lubang yaitu anus dan lubang sperma merangkap lubang sirip berwarna kemerah-merahan terang dan perut lebih gelap/ dagu kehitam-hitaman dan perut distriping mengeluarkan nila sangat mudah kawin silang dan bertelur secara liar. Pembenihan Lahan atau kolam untuk pembenihan nila dibagi dalam dua kelompok yaitu kolam pemijahan dan kolam pendederan. Kolam-kolam sebaiknya dibuat dengan pematang yang kuat , tidak porous rembes , ketinggian pematang aman minimal 30 cm dari permukaan air , sumber pemasukan air yang terjamin kelancarannya, dan luas kolam masing – masing 200 m2. Di samping itu perlu di perhatikan juga keamanan dari hama pemangsa ikan seperti anjing air, burung hantu, kucing dan lain-lain, sehingga dianjurkan agar agar lingkungan perkolaman babas dari pohon pohon yang tinggi dan rindang, sementara sinar matahari pun dapat masuk ke dalam kolam. Induk ikan nila mempunyai bobot rata-rata 300 g/ekor. perbandingan betina dan jantan untuk pemijahan adalah 31 dengan padat tebar 3 ekor /m2. Pemberian pakan berbentuk pellet sebanyak 2% dari bobot biomassa per hari dan diberikan tiga kali dalam sehari. Induk ikan ini sebaiknya didatangkan dari instansi resmi yang melakukan seleksi dan pemuliaan calon induk diantaranya Balai Penelitian Perikanan Air Tawar Sukamandi, sehingga kualitas kemurnian dan keunggulannya terjamin. Induk nila betina dapat matang telur setiap 45 hari. Setiap induk betina menghasilkan larva benih baru menetas pada tahap awal sekitar 300 g sebanyak 250-300 ekor larva. Jumlah ini akan meningkat sampai mencapai 900 ekor larva sesuai dengan pertambahan bobot induk betina 900 g . Setelah selesai masa pemijahan dalam satu siklus 45 hari , induk-induk betina diistirahatkan dan dipisahkan dari induk jantan selama 3-4 minggu dan diberi pakan dengan kandungan protein diatas 35 %. Setelah dua minggu masa pemeliharaan adaptasidi kolambiasanya induk-induk betina mulai ada yang beranak, menghasikan larva yang biasanya masih berada dalam pengasuhan induknya. Larva -larva tersebut dikumpulkan denga cara diserok memakai serokan yang terbuat dari kain halus dan selanjutnya ditampung dalam happa ukuran 2 x 0,9 x 0,9 m3. Pengumpulan larva dilakukan beberapa kali dari pagi sampai sore, dan duusahakan larva yang terkumpul satu hari ditampung minimal dalam satu happa. Penebaran Benih. Ciri-ciri benih yang baik adalah yang berwarna cerah dan pergerakannya lincah. Untuk padat penebaran yang dianjurkan berkisar 15-20 ekor/m2. Tergantung dengan ukuran benih. Sebelum ditebar benih disucihamakan terlebih dahulu dengan direndam pada larutan Kalium Permanat PK atau malachite green atau garam dapur selama 1-2 hari. Penebaran dilakukan pada pagi atau sore hari. Saat penebaran, dilakukan aklimatisasi yaitu dengan cara memasukkan kantong benih ke dalam kolam sehingga air kolam masuk ke wadah benih sedikit demi sedikit, lalu secara perlahan-lahan benih dikeluarkan. Pemanenan Dan Pemasaran Pemanenan dapat dilakukan pada 3-6 bulan pemeliharaan. Hal ini tergantung pada Kesuburan kolam, Ukuran ikan yang diharapkan, Teknik pemeliharaan. Biasanya untuk ukuran 500-600 gr/ekor pemanenan dapat dilakukan selama kurang lebih 6 bulan pemeliharaan. Pemanenan di kolam dapat dilakukan dengan pengeringan air hingga tersisa di kemalir yang untuk selanjutnya dapat ditangkap dengan diseser. Potensi pasar untuk ikan nila masih sangat lebar dengan harga yang cukup terjangkau pasar, mulai dari nila yang stadium bibit sampai ikan nila yang di kategorikan sebagai ikan konsumsi semua pasar tersebut masih sangat memungkinkan dimasuki. Ikan nila ini dapat Anda pasarkan untuk mensuplay ke berbagai kolam pemancingan ikan, pasar-pasar tradisional maupun supermarket, rumah makan, bahkan untuk skala ekspor. demikianlah artikel diatas dari semoga bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Terima Kasih
PranataMangsa (bahasa Jawa: ꦥꦿ ꦤ ꦠ ꦩꦁꦱ , pranåtåmångså, berarti "ketentuan musim") merupakan sistem penanggalan atau kalender yang dikaitkan dengan aktivitas pertanian, khususnya untuk kepentingan bercocok tanam atau penangkapan ikan.Kalender Pranata Mangsa disusun berdasarkan pada pada peredaran Matahari.Kalender ini memiliki 1 siklus (setahun) dengan periode 365 hari atau
Popularitas ikan nila sangat tinggi di karenakan jumlah keturunan dan frekuensi perkembang biakan tinggi. Dan ini sangat menguntungkan di industri makanan terutama daging ikan, dan tentu saja peternak ikan nila dengan modal besar yang merupakan pemasok / suplier utama. Kelengkapan pra-sarana dan biaya produksi dan pemeliharaan dapat segera di turunkan pada periode tahun berikutnya. Ini merupakan efisiensi yang cukup tinggi terhadap produksi ikan nila. Pekembang biakan ikan nila sukses dengan tahapan penelitian secara berkelanjutan, terutama dalam proses spawning / bertelur. Perlu di ingat, ikan nila adalah jenis mouth brooder. Yaitu induk betina menyimpan telur di dalam mulut sebagai perlindungan dan juga proses inkubasi dengan sirkulasi air secara terus menerus serta berfungsi menggerakkan kumpulan telur yang ada di dalam mulutnya. Telur akan di simpan di dalam mulut sampai menetas dan di rawat sampai anak ikan mampu mencari makan sendiri. Dari hasil penelitian di dapat hasil memuaskan yaitu perlakuan pada makanan yang di berikan kepada calon induk semenjak masih ukuran kecil / jari fingerling. Perlakuan pemberian makanan tersebut ada beberapa pembagian, mulai dari ratio nutrisi sampai ratio pemberian makan termasuk jumlah yang di berikan. Survival rate atau daya tahan hidup ukuran fingerling lebih besar dengan ratio pemberian makan tinggi, lebih 3 kali dalam sehari dan ini termasuk ratio nutrisi yang ada di dalam pakan dan jumlah yang diberikan. Hal ini mencegah kanibalisme di antara fingerling dengan umur yang sama. Sebaliknya jika ratio pakan rendah maka survival rate rendah, ini di ketahui dengan adanya shooter ikan lebih besar di umur yang sama, shooter ini yang cukup kejam dengan memakan saudara kembarnya. Dengan ratio pakan tinggi di awal pertumbuhan fingerling sampai 180 hari di dapatkan growth rate yang cukup tinggi pula, sehingga proses spawning dapat segera di lakukan. Efisiensi di dapat di masa ini, yaitu induk betina akan ber-puasa mulai dari 8 sampai 14 selama menjaga telur hingga menetas. Efisiensi ini tidak berlaku oleh peternak yang menggunakan artificial incubator, yaitu alat inkubator sendiri untuk menetaskan telur. Telur ikan dengan sengaja di keluarkan dari mulut induk betina dan di tempatkan langsung ke inkubator dengan sirkulasi air berkelanjutan. Namun frekuensi spawning dapat di percepat, induk betina dapat dihentikan proses puasanya dan segera mendapatkan nutrisi untuk pertumbuhan telur baru. Masing masing memiliki efisiensi tersendiri dalam menggunakan metode berbeda dari hatching penetasan. Apapun metodenya prospek pertumbuhan dan kebutuhan dari produksi ikan nila masih tinggi dan makin tinggi kian waktu. Ikan nila betina mampu spawning 4 kali setahun dan bahkan bisa lebih jika dilakukan usaha intens mulai dari pertumbuhan fingerling sampai usia induk +/- 8 bulan dan sampai usia 3 tahun. Proses spawning dapat lebih cepat dan sering terjadi di usia di bawah 1,5 tahun, dan berkurang pada umur di atasnya. Spawning di mulai dengan klaim wilayah oleh pejantan male dan setelah itu betina female akan tertarik untuk mengeluarkan telur di sarang tersebut. Dengan segera jantan membuahi telur, telur yang telah terbuahi di ambil dan di simpan di brankas yaitu di dalam rongga mulut si betina. Proses ini butuh kontrol lingkungan pada temperature air, berkisar +/- 24°C. About NileOreo We provides fingerling and adult fish for your aquarium or pond.gzlXo.